
Di akhir tahun 1863 dibawah Pohon Beringin (Hariara) Tuan IL Nommensen Pertama sekali Mengajarkan INJIL (Diperkirakan Umur Beringin saat ini Kurang Lebih 200 Thn) Hariara (Beringin) yang tumbuh dan kiini masih berdiri kokoh di Sait Nihuta Tarutung (Huta Dame). saya kembangkan (Dilestarikan) di perkampungan Kota Bekasi Jawa Barat.
Hal ini penting untuk mengenang missioner Ompui Ephorus Pdt IL. Nommensen serta mengingatkan kita akan firman Tuhan (Injil) yang di ajarkan ompui Nommensen Pertama sekali dibawah Pohon Beringin tersebut, yang beliau mulai dengan Pendidikan, Pertanian dan Kesehatan.
Di Pohon Beringin inilah awal mulanya Tuan IL Nommensen menyebarkan Ilmu Pendidikan dan Injil di tanah suku bangso Batak tahun 1864. IL Nommensen di dukung oleh para missionary seniornya Empat orang pendeta yang rapat di Sipirok Tapsel July 1861 sebagai awal penginjilan di Tanah Batak. Adapun para senior beliau antara lain:Pdt. Heine, Pdt. Klemmer, Pdt. Batz, Pdt. Van G Asselft. Huruf awal nama para seniornya inilah yang menjadi nama singkatan HKBP oleh Nommensen.
Mereka sepakat dengan usulan senior mereka Pdt. Van Asselft agar Nommensen menyebarkan Injil ke Silindung Tarutung-Tapanuli Utara. G Van Asselft dan Heine memberikan tugas kepada IL Nommensen menyebarkan Injil ke Rura Silindung, karena Van Asselft dan Heine sudah pernah mengunjungi dan memberi bantuan kepada beberapa Raja di Rura Silindung sebelum Nommensen Tiba di tanah Batak dari Jerman.. Tgl 7 November 1863, Tuan Nommensen Berangkat dari Bunga Bondar Tapanuli Selatan mengarahke Silindung. perjalanan Nommensen melewati bukit-bukit Pahae naik turun bebukitan sampai ke Sigotom Pangaribuan. Sesampainya Nommensen di bukit antara Lumban Baringin, Huta Sitompul dan Pansurnapitu yang saat ini dinamai "SALIB KASIH".
Dari sana Tuan Nommensen memandang ke bawah (Lembah) yaitu Rura Silindung yang begitu luas dan melihat perkampungan yang begitu banyak serta sawah yang begitu luas sampai ke Sipoholon. Di atas bukit tersebut (Salib Kasih) Nommensen berbicara dengan Tuhannya dan diapun ber Doa: “Mangoloe manang Mate pe Ahoe, sandok di bangso on ma hinophopmoe ma ahoe moringanan pararathon hatam dohot harajaonMi”. Lalu Nommensen dengan pembantunya si Djamalajoe yang dibawanya dari Tapanuli Selatan, mereka melewati Onan Sipinggan ke Hutagalung lalu ke Sait ni Huta. Tepatnya di sekitar Hariara nabolon (Beringin Nommensen) Raja Ompu Tunggul Lb Tobing dan memberikan Sopo tumpangan Ompui Nommensen. Sekitar Beringin Nommensen adalah pusat perbelanjaan pada saat itu yang dinamai Onan Sitahuru. Pohon Beringin tersebut pada saat ompui Nommensen tinggal disana sudah besar dan rindang, menjadi Partungkoan para Raja-raja Silindung pada saat itu.
Ompui nommensen memanfaatkan Partungkoan di bawah Pohon Beringin tersebut mengajarkan Pendidikan, Pertanian, Kesehatan serta memberitakan Injil Keselamatan. Terciptanya Nama BERINGIN NOMMENSEN